Backpacker vs Flashpacker vs Turis, Tipe Traveler Yang Manakah Kamu?
Akhir-akhir ini banyak sekali istilah-istilah baru untuk dunia traveling. Para treveler juga semakin terbagi-bagi menurut gaya bepergian mereka. Istilah-istilah seperti backpacker, flashpacker, ataupun yang tidak terlalu asing lagi, turis, banyak berseliweran di berbagai forum.
Apa sih sebenarnya perbedaan dari ketiga tipe traveler tersebut, dan sebenarnya kamu masuk ke tipe yang mana?
Kali ini Jejakku akan mengulas perbedaan Backpacker vs Flashpacker vs Turis. Yuk Simak bersama!
Backpacker
Yup, Backpacker, istilah keren ini seringkali kita dengar di forum-forum traveling. Backpacker adalah gaya jalan-jalan yang mengutamakan kebebasan, dan tentu saja, keiritan, hehe.
Biasanya kaum Backpacker ini hanya mengandalkan carrrier atau backpack untuk membawa semua barang-barangnya. Mereka hanya membawa barang yang paling penting saja, agar tidak terlalu membebani perjalanan.
Kebanyakan kaum backpacker adalah anak-anak muda yang berkantong cekak namun doyan jalan-jalan. orientasi mereka adalah budget, namun tentu saja, mereka tidak melupakan aspek keindahan tempat wisata.
Prinsip Backpacker 1 : Kalau dengan murah bisa ke tempat-tempat keren, ngapain harus mahal?
Backpacker sangat jarang berdiam atau stay di suatu tempat dalam waktu lama, mereka cenderung ingin mengeksplore tempat baru, tempat yang jarang dikunjungi turis, dan berinteraksi dengan orang lokal.
Prinsip Backpacker 2 : Kunjungi tempat antimainstream
Backpacker jarang sekali menginap di hotel. Mereka lebih memilih rumah singgah, couchsurfing, bikin tenda, atau menginap di stasiun/terminal bus. Hotel adalah pilihan terakhir mereka, itupun biasanya memilih hotel melati dengan harga seminim mungkin.
Prinsip Backpacker 3 : Yang penting bisa tidur, nggak peduli dimana
Soal makanan, mereka juga ga pilih-pilih, intinya kembali ke prinsip 1, MURAH. Banyakin nasinya, habis perkara, yang penting kenyang. ehehe.
Prinsip Backpacker 4 : Makan untuk hidup, udah cukup itu doang
Penampilan juga nggak terlalu mereka pedulikan. Namun ada beberapa perlengkapan wajib seperti, sleeping bag & matras, tas carrier, tas daypack, sepatu lapangan, ataupun celana cargo. Barang-barang ini bukan kemewahan buat para backpacker. Justru membeli barang-barang ini seperti layaknya investasi karena akan sangat menunjang kegiatan backpacking mereka nanti. Berminat cari perlengkapan traveling ala Backpacking online? Cek ketersediaan stok dan model.
Flashpacker
Istilah ini baru muncul di sekitar tahun 2000an. Flashpacker memang kata yang terbilang baru dan kurang populer dibandingkan dengan backpacker ataupun turis.
Kalau backpacker adalah traveler yang serba irit, flashpacker adalah traveler yang sedikit lebih “tidak memperhatikan duit” daripada backpacker. Flashpacker adalah kaum yang memposisikan diri diantara Backpacker dan Turis.
Sebenarnya Backpacker dan Flashpacker memiliki beberapa kesamaan mendasar. Contohnya adalah dari segi kebebasan waktu, kedua tipe tersebut sama-sama mencintai kebebasan waktu dalam traveling. Mereka tidak suka diatur oleh travel agent dan cenderung merencanakan perjalanan mereka sendiri. Bedanya, kalau Backpacker itu “budget oriented”, maka Flashpacker lebih “experience oriented” sehingga mereka mengutamakan pengalaman traveling yang berkesan, sehingga lebih agak longgar terhadap budget.
Prinsip Flashpacker 1 : Bebas itu harus, namun nyaman itu juga wajib
Bagi para Flashpacker, traveling yang berkesan lebih utama daripada irit, Mereka nggak akan mau merusak acara jalan-jalan dengan tidur di emperan dan resiko kemalingan. Mereka akan mencari hotel budget yang nyaman di sekitaran harga Rp 200ribuan per malam.
Prinsip Flashpacker 2 : Daripada pergi naik Bus dan menghabiskan puluhan jam perjalanan, mending naik pesawat.
Para Flashpacker ini biasanya juga kaum muda, namun mereka kebanyakan sudah punya penghasilan sendiri (atau orang tuanya tajir). Mereka mempertimbangkan soal waktu karena dikejar persoalan kerjaan.
Prinsip Flashpacker 3 : Agak mahal dikit naik Jeep ke Bromo nggak masalah, yang penting lihat sunrise tercapai.
Flashpacker mau bayar sedikit mahal agar experience yang mereka inginkan tercapai. Walaupun orientasi mereka pengalaman berbasis kenyamanan (halah) mereka juga nggak suka yang mewah-mewah. Bedakan antara nyaman dan mewah yaa.Istilah ini baru muncul di sekitar tahun 2000an. Flashpacker memang kata yang terbilang baru dan kurang populer dibandingkan dengan backpacker ataupun turis.
Kalau backpacker adalah traveler yang serba irit, flashpacker adalah traveler yang sedikit lebih “tidak memperhatikan duit” daripada backpacker. Flashpacker adalah kaum yang memposisikan diri diantara Backpacker dan Turis.
Sebenarnya Backpacker dan Flashpacker memiliki beberapa kesamaan mendasar. Contohnya adalah dari segi kebebasan waktu, kedua tipe tersebut sama-sama mencintai kebebasan waktu dalam traveling. Mereka tidak suka diatur oleh travel agent dan cenderung merencanakan perjalanan mereka sendiri. Bedanya, kalau Backpacker itu “budget oriented”, maka Flashpacker lebih “experience oriented” sehingga mereka mengutamakan pengalaman traveling yang berkesan, sehingga lebih agak longgar terhadap budget.
Prinsip Flashpacker 1 : Bebas itu harus, namun nyaman itu juga wajib
Bagi para Flashpacker, traveling yang berkesan lebih utama daripada irit, Mereka nggak akan mau merusak acara jalan-jalan dengan tidur di emperan dan resiko kemalingan. Mereka akan mencari hotel budget yang nyaman di sekitaran harga Rp 200ribuan per malam.
Prinsip Flashpacker 2 : Daripada pergi naik Bus dan menghabiskan puluhan jam perjalanan, mending naik pesawat.
Para Flashpacker ini biasanya juga kaum muda, namun mereka kebanyakan sudah punya penghasilan sendiri (atau orang tuanya tajir). Mereka mempertimbangkan soal waktu karena dikejar persoalan kerjaan.
Prinsip Flashpacker 3 : Agak mahal dikit naik Jeep ke Bromo nggak masalah, yang penting lihat sunrise tercapai.
Flashpacker mau bayar sedikit mahal agar experience yang mereka inginkan tercapai. Walaupun orientasi mereka pengalaman berbasis kenyamanan (halah) mereka juga nggak suka yang mewah-mewah. Bedakan antara nyaman dan mewah yaa.
rinsip Flashpacker 4 : Tetep stylish biar pantes diposting di social media
Selain nyaman, penampilan itu penting, kalau backpacker menyimpan baju kotor dan peralatan mandi di tas kresek, Flashpacker punya tempat khusus dong. Mereka juga bawa kamera SLR dan berbagai macam gadget untuk menunjang dokumentasi mereka. Selain untuk socmed, mereka juga biasanya jago fotografi dan memang handal mendokumentasikan perjalanan wisata.
Tertarik mencoba menjadi Flashpacker? Kepoin perlengkapan mereka yang dijual online
Turis
Ini adalah tipe traveler yang paling mewah. Turis berada di tempat teratas rantai makanan traveler. Kebanyakan para turis sudah tidak muda lagi, dan mereka adalah orang-orang berduit. Satu prinsip Turis untuk menguasai dunia per-traveling-an :
Prinsip Turis : Bayar, setor badan, tinggal jalan, happy,beres, semua senang.
Jika para Backpacker dan Flashpacker lebih mengagungkan kebebasan waktu, para Turis justru tidak punya waktu banyak. Daripada repot-repot mengurusi semua tetek bengek perjalanan, mereka lebih rela merogoh kocek dalam membayar travel agent ataupun trip organizer untuk merencanakan perjalanan mereka.
Para turis akan selalu strict terhadap jadwal, makan yang lumayan mewah, dan tempat tidur di hotel yang paling tidak ada bintangnya.
Itulah tiga clan traveler dengan segala perbedaannya. Mungkin kita tidak selalu masuk pada suatu jenis traveler diatas dan berganti-ganti sesuai kondisi.Ini adalah tipe traveler yang paling mewah. Turis berada di tempat teratas rantai makanan traveler. Kebanyakan para turis sudah tidak muda lagi, dan mereka adalah orang-orang berduit. Satu prinsip Turis untuk menguasai dunia per-traveling-an :
Prinsip Turis : Bayar, setor badan, tinggal jalan, happy,beres, semua senang.
Jika para Backpacker dan Flashpacker lebih mengagungkan kebebasan waktu, para Turis justru tidak punya waktu banyak. Daripada repot-repot mengurusi semua tetek bengek perjalanan, mereka lebih rela merogoh kocek dalam membayar travel agent ataupun trip organizer untuk merencanakan perjalanan mereka.
Para turis akan selalu strict terhadap jadwal, makan yang lumayan mewah, dan tempat tidur di hotel yang paling tidak ada bintangnya.
Itulah tiga clan traveler dengan segala perbedaannya. Mungkin kita tidak selalu masuk pada suatu jenis traveler diatas dan berganti-ganti sesuai kondisi.
0 komentar:
Posting Komentar